Sepatutnya para wanita menyadari, tidak semua perhatian kaum lelaki tanda mereka mencintai. Pun sepatutnya para lelaki memahami, tak semua respon baik kaum wanita bertanda mereka memiliki rasa.

Ini yang harus dipahat baik-baik pada hati yang masih sendiri.

Yang demikian agar kiranya para wanita mampu mengarahkan hati mereka kala tunas harap mulai menumbuh. Kebahagiaan di’peduli’kan sesama memang fitrah. Tapi ingat, ketika bahagia itu melahirkan kerinduan, lantas menyimak segala tentangnya menjadi kebiasaan, bukan itu yang dinamakan cinta, apalagi beratas-namakan ukhuwah.

Pun pria, meski sebagian besar pribadi lelaki terbilang abai, tapi rasa sayang juga tak hilang dari hati mereka. Meski karakter lelaki terkenal keras, tapi kelembutannya bahkan bisa memeras air mata. Sebab itu mengenali wanita dengan akrab tak begitu saja menyelamatkan ia dari menaruh pilihan.

Pahamilah, hatimu miliki titik terdalam bernama nurani. Terkadang kita salah menafsirkan rasa yang menyinggah; kagum, peduli, suka, semua dinobatkan cinta. Atau terbungkus segera dalam angan; aku ingin bersama dia.

Padahal kalau sedikit saja kita bersabar, merenungi hakikat rasa yang ada, tentu kita tak terjatuh pada perkara cinta. Perasaan kita tak mudah terbawa. Pun segala amalan kita tak lagi sekedar mendapat perhatian dan nilai darinya.

Pahamilah, hatimu berada di antara dua jari Allah. Itu tandanya bisa saja kita yang sebelumnya berdekatan, lalu jauh. Dan yang tadinya tak mengenal, lalu dekat seakan saling merupa pakaian bagi sesama.

Pertanyaan sekarang adalah, untuk apa memelihara rasa dan angan yang belum tentu sesuai?

Lakukan apa yang bisa kita lakukan. Yaitu dengan mengarahkan hati tuk senantiasa berbenah. Tuk senantiasa memberikan cinta pada yang berhak, serta kerap melangitkan dedoa pinta cinta mereka yang mencintai-Nya. Agar kelak, sebab cinta kita tak lain adalah ridho Allah semata.

Nadhom ‘aqoidul Iman

Ari aqo’idul iman lima puluh kayakinan

kanyahokeun sing enyaan mun ngaku jalma ber iman

nu dua puluh sifat na

wajib aya di alloh na

Dua puluh nu muhal na nu jadi lalawan nana
Sifat nu jaiz na hiji

jumlah opat puluh hiji

hak alloh nu maha suci

teras na di tambah deui

opat nu wajib di rusul

opat nu muhal di rusul

nu jaiz na hiji hungkul,jumlah salapan nu nyusul
jadi opat puluh hiji

tambah salapan ber arti

jumlah lima puluh pasti pek sebutan hiji hiji
wujud,qiddam,baqqo,mukholafatul’lil,hawa’dissi,qiyamuhhu binafsihhi,wahdanniat,qudrot,irodat,ilmu hayat,sama basor kalam,qodiron muridan,aliman,hayan samingan basiron mutakaliman
Aya heubeul langgeung beda jeung kabeh nu anyar

jumeuneung kalawan dat na hiji alloh dina dat na

hiji na sifat na,hiji padameulan nana

kawasa kersa uninga alloh nu hirup na,ngadangu ningali

sasawuran bukti kawasa

bukti alloh kersa uninga alloh nu hirup na

bukti nu ngadangu nu ningali nu dadawuh

jadi sadayana nu wajib na dua puluh
Adam Hudus fana munasalah lil’hawadis itiaj Tangadud ngajju wakarohah

jahal mao somam umyum bukmum kaunuhu ajijan

karihan jahilan maitan assom ama abkham
Eweuh anyar ruksak sarupa eujeung nu anyar

Butuh kana tempat jeung butuh kanu ngayakeun

Bimbilangan dat na sifat na sareng dameul na

Apeus kapaksa bodo maot torek lolongna

Pireu bukti alloh anu apeus anu kapaksa

anu bodo maot,torek,lolong,jeung pireuna

Wenang ti alloh na

mi’dameul barang nu mungkin

ta aya anu wajib midameul barang nu mungkin.
sidiq amanah tablig patonah khiddib khianat khidmam kiladah

Bener kapercaya ngadugikeun eujeung pinter

bohong cidera jeung nyumputkeun tur bodo na

wenang ti rusul na sifat manusia biasa

kaya tuang leuet angkat kuleum sajabana.

Sebut saja senja

Sebut saja aku senja

Karena aku hanya sementara

Sebut saja aku senja

Yang patah dilangit tua

Sebut saja aku senja

Yang kadang indah terkadang kusam

Panggil saja aku senja

Yang datang terlambat di hujung siang

Aku hanya senja

Hanya sebuah jeda

Kita telah menuliskan berpuluh-puluh kisah dalam semayam buluh-buluh angin yang tegar dan menghantar ke kerinduan. 
Aku tahu ketegaran tak pernah membuahkan hasil apapun jika lawanku adalah kamu. 
Maka pada hari di mana aku memutuskan untuk mencari penggantimu, aku tak bisa!!

Kasih itu terlalu murni untuk melupakan mu. 

Akhirnya, aku hanya memasrahkan diri dan mengikhlaskan kepergian takdir kita. 

Kita selamanya mungkin tak pernah beriringan, kita hanyalah angin yang saling menyambut lalu luruh bersama waktu, kita adalah anomali yang menyatu tumbuh lalu berkembang, bercabang kemana kehendak Tuhan. 
Kita hanyalah pemenang alam mimpi, di mana jiwa kita terbelit rindu dan bisa saling menggapai dengan tenang..

Sebenarnya sudah lama ngeblog tapi di wordpress justru malah baru sekarang rajin kirim postingan.. masih kaku rasanya karena sudah terbiasa di tumblr atau blogspot.. sekarang ya akan mulai saya biasakan ngeblog di wordpress.. mohon dukungan dari teman-teman bloger 🙂

Semua masalah waktu

Setiap orang ibarat tempat di berbagai belahan bumi. Di waktu kita siang hari, orang lain baru saja tenggelam matahari. Semua memiliki waktunya masing-masing.

Orang lain bisa saja telah sampai di ujung senja sementara kita baru matahari sepenggalah. Kita tidak bisa mempercepat laju. Sebab waktu telah memiliki langkahnya yang pasti.

Semua adalah masalah waktu, tinggal bagaimana kita menyadari di mana kita berada saat ini dan bagaimana menjadikan diri kita sebaik mungkin dalam waktu yang kita jalani.

Tidak perlu meminta sesuatu dipercepat atau diperlambat. Ia tidak akan datang jika sebelum waktunya. Dan waktu bergerak pasti. Bersabarlah dalam setiap detik, maka seluruh hidupmu akan dipenuhi kesabaran.. maka bersabarlah..

Diujung senja

Tentang sebuah rasa

Ini bukan soal pilihan ketika hati melangitkan sebuah nama yang ku sebut itu cinta, ini adalah sebuah anugerah yang diselipkan tuhan pada jiwa.. serupa tetesan bulir bening embun pada daun kastuba

Ini tentang menerima.. ya menerima Rasa itu dan menjaganya Dengan segenap tenaga dan kesetiaan.. seperti setianya matahari yang selalu terbit di pagi hari seperti setianya senja yang selalu menghantar malam pada dunia

Tetaplah seperti ini, jangan pernah berubah ujarku.. tetaplah buat aku tersenyum seperti mawar merah yang merekah.. setelahnya aku akan memberi aroma wanginya untukmu sepanjang hari..

#YAS

Kurebahkan lelah pada bahu resah

Biarkan keduanya bersandar pada takdir yang telah di tetapkan Nya

Tetaplah kaki kau berpijak, meski tanah yang kau pijak begitu rapuh

Bukankah kita hanya perlu bersabar yang dibubuhi keikhlasan?

Agar Ia tahu seberapa besar keridhaan hambanya atas segala ketentuan Nya

Dan bukankah salah satu syarat untuk lebih dekat dengan Nya adalah bergantung sepenuh harap pada Nya? 

Bukan pada keinginan- keinginan yang di luar jalur Qadarullah

Saya yakin setiap alur kehidupan sudah ada dalam kalam rencana Nya

Kun Fayakun..

Yakin saja ada balasan terindah di ujung satu noktah yang ditarik menjadi garis kehidupan

Entah itu di Bumi tempat semua benda tak nyata berada

Atau di akhir tempat berkumpul seluruh yang nyata berada

Wa fi Kulli Syay-in lahu Aayah tadullu ‘ala Annahu ‘Ainuhu..

Tsumma inni ‘araftuha ba’da dzalik..

Tak sekuat matahari

Berapa lama waktu berlalu agar ku bisa seikhlas matahari, yang tulus mencintai bumi yang hanya memberi cahaya penghidupan kepada seluruh isinya tanpa meminta hasil jerih payahnya kembali, yang terus menjadi pusat keselarasan perputaran waktu

Aku tak sekuat itu..

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑